Lihat LINK di bawah INI..
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERAWAT PERALATAN RUMAH TANGGA LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) MENGGUNAKAN MEDIA E-LERNING BERBASIS JOOMLA
(Suatu Studi Kasus Di Kelas X TITL SMK Karya Guna Jakarta)
Dwi Riyanto
Alumni s1 Pendidikan Teknik Elektro
(dwi_riyanto88@yahoo.co.id)
Dr. Bambang DP, M.Pd
(pevoteftunj@gmail.com)
Dr. Sri Sujanti, M.Pd
(srisujanti@ft.unj.ac.id)
Abstrack
This study aims to improve learning outcomes Caring Electric Home Appliances (MPRTL) with a model of cooperative learning type TAI (Team Assisted Individualization) using joomla based e-learning to achieve the minimum criteria for appropriateness (KKM) 77.5. The research was conducted in order to work SMK Jakarta in May-June 2012. The research was conducted using a Classroom Action Research (PTK), assisted by the teacher as a collaborator as discussion partners. Learning model used is the type of cooperative model of TAI (Team Assisted Individualization) using joomla based e-learning. Standards of competence (SK) is taken Care Household Electrical Appliances (MPRTL) on the Basic Competence (KD) care of electrical household appliances that use a heater and an electric motor, the subjects taken is class X TITL 2011-2012 school year by 30 students.
Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu pintu gerbang penting dalam pembangunan Indonesia. Pendidikan yang berkualitas perlu ditanamkan sejak dini pada setiap peserta didik. Pendidikan juga merupakan pelopor pembaharuan untuk perbaikan generasi muda Indonesia. Di samping itu, pendidikan dituntut untuk memberiakan kesempatan bagi seluruh generasi bangsa agar dapat berbuat dan bertindak berdasarkan pemahaman mereka.
Memasuki era globalisasi, tantangan akan kemajuan memberikan dampak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menuntut tiap-tiap bidang keilmuan yang mengutamakan adanya ketepatan konsepsi, akseptibilitas konsepsi itu dikalangan yang luas, serta konsepsi tersebut dapat diterapkan dalam memecahkan masalah yang kita hadapi. Peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mampu menciptakan tenaga terampil sungguh sangat dibutuhkan.
Tujuan utama pendidikan Nasional yang tercantum dalam PP 19/2005 SNP Pasal 19 adalah terciptanya proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi untuk aktif, kreatif, mandiri sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.[1]
Begitu pula dengan pelajaran dengan SK Memperbaiki Peralatan Rumah Tangga Listrik (MPRTL) yang sudah sering diterima oleh pelajar SMK Jurusan Elektro. Namun sangat disayangkan dalam penyerapan tentang konsep awal pelajaran tersebut sungguh sangat minim didapat, karena para siswa SMK, khususnya siswa kelas I, kebanyakan merupakan siswa SMP yang dalam kurikulum pembelajarannya tidak dicantumkan pelajaran tersebut, sehingga banyak siswa SMK yang dalam hal teori kurang memahaminya dengan baik.
Belum lagi penerapan pembelajaran di SMK yang kebanyakan tidak memakai buku pegangan, kalaupun ada itu hanya dipakai untuk mata pelajaran tertentu saja. Yang ditekankan pada pembelajaran di SMK adalah teamwork yang keseluruhannya tidak ada implementai pada bidang ilmu teori yang juga penting untuk di pelajari bagi siswa SMK tersebut. Belum lagi metode pembelajaran guru yang teacher oriented membuat kemampuan siswa SMK tidak dapat berkembang dalam belajar. Dampak dari masalah di atas berakibat pada kemampuan belajar siswa SMK menjadi tidak maksimal.
|
Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe TAI menggunakan media belajar e-learning berbasis joomla, siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya sehingga bisa mencapai nilai KKM yang diharapkan serta menjadi salah satu model pembelajaran yang patut digunakan di kelas-kelas.
METODE
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin. Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).[3] Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus dan digambarkan pada gambar 3.1 sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin[4]
Penelitian ini dilaksanakan pada SK Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik (MPRTL) pada KD Merawat peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan alat pemanas dan motor yang terdiri dari tiga kali pertemuan dan terdapat tiga indikator sehingga ada tiga siklus yang dilaksanakan.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas X TITL di SMK Karya Guna dari siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dipresentasikan melalui tabel berikut:
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan pada siklus I, siklus II, dan siklus III
No
|
Siklus
|
Nilai
| ||
Post test
|
Praktikum
|
Nilai Gabungan
| ||
1.
|
I
|
74,67
|
74,83
|
74,74
|
2.
|
II
|
75,00
|
76,55
|
75,45
|
3.
|
III
|
81,33
|
79,53
|
80,52
|
Ket: - nilai gabungan pada siklus I, II dan III didapat dari 55% nilai postest + 45% nilai praktikum.
Data di atas menunjukan ada peningkatan pada nilai post test dan nilai praktikum dari satu siklus ke siklus berikutnya. Pada nilai gabunganpun sama mengalami kenaikan. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X TITL di SMK Karya GunaJakarta selama tiga siklus penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menggunakan e-learning berbasis joomla, dapat lebih jelas terlihat melalui grafik di bawah ini:
Gambar 4.1 Grafik hasil belajar siswa selama tiga siklus penelitian tindakan kelas
Dari grafik diatas dapat dilihat kemampuan belajar siswa meningkat pada nilai posttest dan praktikum sehingga berdampak pula pada nilai KKM siswa yang meningkat pula, mulai dari 74,74 pada siklus I, naik menjadi 75,45 pada siklus II namun pada kedua siklusini nilai belum mencapai KKM yang diinginkan yaitu 77,5. Akhirnya pada siklus III nilai KKM yang diinginkan dapat terpenuhi yaitu mencapai 80,25 hal ini dikarenakan semua perencanaan yang dibuat sudah dilaksanakan dengan baik..
Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) menggunakan e-learning berbasis joomla dapat meningkatkan hasil belajar Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik (MPRTL) pada kelas X TITL di SMK Karya Guna Jakarta.
PEMBAHASAN
1. Pembahasan angket siswa
Dalam penelitian PTK di kelas X TITL SMK Karya Guna Jakarta, peneliti menyebarkan angket juga kepada siswa untuk melihat sejauhmana respon mereka terhadap penelitian pembelajaran koperatif tipe TAI menggunakan e-learning berbasis joomla yang hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil angket (respon) siswa
NNo.
|
Pernyataan
|
Frekuensi
|
Jumlah
| |||
SS
|
S
|
TS
|
STS
| |||
1.
|
Pembelajaran Merawat Peralatan Rumah Tnagga Listrik dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) menarik bagi saya
|
7
|
23
|
0
|
0
|
30
|
2.
|
Saya dapat meningkatkan kerja sama dalam tim dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
|
22
|
8
|
0
|
0
|
30
|
3.
|
Pembelajaran kooperatif tipe TAI membuat saya berani bertanya
|
18
|
11
|
1
|
0
|
30
|
4.
|
Saya lebih berani menanggapi pendapat teman dengan adanya pembelajaran kooperatif tipe TAI
|
12
|
16
|
2
|
0
|
30
|
5.
|
Saya dapat bertukar pendapat dengan adanya pembelajaran kooperatif tipe TAI
|
17
|
12
|
1
|
0
|
30
|
6.
|
Saya lebih mengerti penerapan materi pelajaran yang sedang berlangsung dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI
|
11
|
17
|
2
|
0
|
30
|
7.
|
Saya lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi dengan adanya pembelajaran kooperatif tipe TAI
|
19
|
10
|
1
|
0
|
30
|
8.
|
Adanya web elektro membuat saya termotivasi dalam belajar
|
10
|
17
|
3
|
0
|
30
|
9.
|
Dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI membuat saya lebih menghargai pendapat orang lain
|
5
|
24
|
1
|
0
|
30
|
10.
|
Guru sangat membantu apabila siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal
|
21
|
9
|
0
|
0
|
30
|
Jumlah
|
142
|
147
|
11
|
0
|
300
| |
Prosentase
|
47,3
|
49,0
|
3,7
|
0
|
100
|
|
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) menggunakan e-learning berbasis joomla yang digunakan sebagai strategi pembelajaran di kelas mendapatkan respon positif dari siswa sehingga pelaksanaannya dapat dilanjutkan.
2. Pembahasan Lembar Pengamatan Pembelajaran Kooperatif Untuk Guru Kolaborator (LPPKGK)
Penilaian ini dilakukan oleh guru kolaborator terhadap peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun indikator/aspek yang diamati dapat dilihat terlampir.
Penilaian ada 4 yang masing-masing diamati setiap pertemuan yang berlangsung. Kriteria dari penilaian ini adalah sebagai berikut: 1 (sangat tidak baik), 2 (tidak baik), 3 (kurang baik), 4 (baik), 5 (sangat baik) dan ada 26 indikator yang diamati. Jadi total skor yang bisa didapat berjumlah 135.
Adapun total skor sebagai berikut: pada siklus I, mendapatkan total skor 91 yang artinya mendapatkan rata-rata 3,5 (kurang baik) hal ini dikarenakan ada 3 dari 6 indikator kegiatan inti berjalan kurang baik, siklus II mendapatkan total skor 104 yang artinya mendapatkan rata-rata 4 yang berarti pembelajaran sudah baik namun dalam penilaian LPPKGK masih 5 dari 6 poin yang berjalan dengan baik. Siklus III mendapatkan total skor 111 dengan rata-rata 4,27 yang menandakan pembelajaran sudah berjalan sangat baik hal ini juga dibuktikan dari ke 6 indikator sudah berjalan dengan baik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa peneliti diamati oleh guru kolaborator mengalami peningkatan yang sebelunya disiklus pertama kurang menjadi lebih baik di siklus ke dua dan meningkat di siklus ketiga menjadi sangat baik dalam pembelajaran di kelas X TITL SMK Karya Guna Jakarta dalam mata pelajaran MPRTL yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI menggunakan e-learning berbasis joomla.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a) Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) menggunakan e-learning berbasis joomla dapat meningkatkan interaksi siswa kelas X TITL SMK Karya Guna Jakarta pada mata pelajaran Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik (MPRTL) tahun ajaran 2011/2012.
b) Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) menggunakan e-learning berbasis joomla dapat meningkatkan motivasi siswa kelas X TITL SMK Karya Guna Jakarta pada mata pelajaran Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik (MPRTL) tahun ajaran 2011/2012 dalam belajar sehingga nilai KKM 77,5 yang diteapkan pada awal tahun ajaran pun dapat tercapai.
c) Dengan menggunkan model pembelajaran ini, siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada Standart Kompetensi (SK) Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik (MPRTL) tahun ajaran 2011/2012 kelas X TITL SMK Karya Guna Jakarta hingga nilai KKM 77,5 yang pada awal pembelajaran ditetapkan pun dapat tercapai bahkan mencapai nilai rata-rata kelasnya mencapai 80,52.
2. SARAN
a) Model pembelajarn cooperative learning tipe TAI (Team Assisted Individualization) perlu dilanjutkan oleh guru yang lainnya.
b) Dalam melakukan PTK sebaiknya perlu dilakukan secara kolaboratif sebab peneliti dengan kolaborator perlu berdiskusi untuk langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
c) Sebaiknya guru melakukan penelitian model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) untuk standart kompetensi yang lain.
d) Pihak sekolah perlu memperbanyak guru-guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas sehingga guru tersebut mendapatkan variatif model pembelajaran yang lain untuk digunakan pada mata pelajaran yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara.
|
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta.
Gator, Priowirjanto. 2003. Perawatan dan Perbaikan Peralatan Listrik Rumah tangga. Jakarta.
Http://sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html, terakhir
diakses 10 juli 2012, jam 20.30 WIB
Http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Prof.%20Dr.%20Muhyadi/MO
DEL%20PTK.docx, terakhir diakses 08 Agustus 2012, jam 17.10 WIB
Http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif_18.html, terakhir diakses 09 Agustus 2012, jam 16.10 WIB
[3] Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua. (PT Indeks, Jakarta, 2010), h. 27